Senin, 12 Juli 2010

Wawancara Imajiner, pentahbisan

Oleh Taher Saleh

Spanyol akhirnya ditahbiskan sebagai Juara Piala Dunia 2010 setelah pada final tadi malam mengalahkah Belanda dengans skor 1-0 berkat gol tunggal Andres Iniesta pada pertambahan waktu kedua. Seperti dugaan semula, anak asuhan Vincente del Bosque ini mampu menguasai jalannya pertandingan sejak babak awal meski kelincahan sayap Belanda Arjen Robben berkali-kali merusak pertahanan kanan la furia roja.

Spanyol berhasil mengawinkan gelar Piala Dunia 2010 dengan Piala Eropa 2008 dan menjelma menjadi tim terbaik dunia, terbaik dari sisi pertahanan, lini tengah, dan ketajaman insting penyerang Spanyol.

Meskipun tim favorit saya adalah Argentina yang ‘dilibas 0-4 oleh Tim Panzer Jerman, yah mau tak mau mesti ada pilihan alternatif demi kelangsungan menyimak pertandingan hingga Piala Dunia berakhir maka Spanyol-lah terpilih. Pilihan yang tepat.

Tak menunggu lama, setelah turun dari tribun Soccer City Johannesburg, Saya akhirnya berkesempatan mewawancarai para punggawa Juara Dunia a.l Vicente del Bosque (pelatih), Andres Iniesta (gelandang, pemain terbaik), dan Sergio Bosquet (gelandang) yang sedang berdiri bersamaan dikerubungi pemain lain. Berikut wawancara imajiner yang disarikan secara bebas dari situs resmi FIFA:

Sebelumnya saya ucapkan selamat jadi Juara Dunia ya Pak, gimana perasaanya nih Pak Vicente?

Gracias, Ini adalah kenangan tak terlupakan. Kami harus memberi selamat kepada lawan yang begitu membuat kami kesulitan. Final adalah segala hal tentang sepakbola menyerang dan kedua tim berupaya bermain selayaknya. Ada perasaan bahagia di ruang ganti saat ini, sulit deh diungkapkan dengan kata-kata.

Ada bonus dan hadiah dari FIFA gede tuh Pak, US$30 juta?

Tentu itu adalah hal yang pantas, tentunya saya ingin mengucapkan rasa terima kasih pada fans Spanyol atas dukungan, mereka bahagia sebagaimana para pemain juga bahagia.

Untuk Bung Iniesta, gimana pertandingan tadi?

Sulit untuk dimasukkan dalam kata-kata ya de’, bagaimana rasanya memenangkan Piala Dunia ini. Untuk memenangkannya begitu luar biasa. Ini tidak datang dengan mudah dan saya masih tidak percaya kalau bisa menjadi pencetak gol tunggal.

Tapi peluang Bung banyak sekali, kenapa sulit sekali?

Saya senang berhasil mencetak satu gol tak apa. Saya sudah mengerahkan kemampuan saya dan skor bukan menjadi tujuan terpenting bagi tim kami. Momen merayakan ini ini akan selalu diingat dan saya ingin segera pulang menikmatinya.

Untuk Bung Bosquet, Robben bermain sangat baik. Apa pendapat bung?

Kami sudah menunggu seumur hidup untuk ini. Kami sudah berusaha keras sejak awal. Pemain-pemain Belanda sangat kuat dan kami bisa mengatasi mereka. Juara ini adalah untuk mereka, keluarga saya dan teman-teman, orang-orang yang tidak bisa di sini. Ini adalah untuk mereka. Ada saat-saat hari ini ketika kami tidak sendiri tapi kami berhasil menang pada akhirnya. Aku masih tidak percaya….

Sebelum pertanyaan selanjutnya meluncur, ratusan wartawan lainnya pun seperti kerasukan setan katalan mengerubungi kami berempat. Vicente, iniesta, dan Bosquet bak kue yang dihinggapi ribuan serangga. Wawancara pun berakhir...

(Semoga pada Piala Dunia 2014 di Brasil, Argentina bisa juara)

Foto: www.fifa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Penayangan bulan lalu