Sabtu, 17 September 2011

GODBLESS


Saat Rocker 'Melantai' di bursa
Oleh M Tahir Saleh

LAMA tak terdengar, grup musik Godbless yangdigawangi Ahmad Albar, Ian Antono, dan Donny Fatah Gagola kembali muncul. Bukandi atas panggung konser outdoor ataupanggung festival tertentu, kali ini panggung pasar modal digemparkannya.

Rasa-rasanya kerinduan akan penampilan band yangpernah menjadi band pembuka konser Deep Purple 35 tahun silam itu terbayar gratis. Godbless seakan tidak peduli dengan audiens di depannya yang sebagian besar adalahpelaku-pelaku industri, pengusaha, para birokrat, pejabat, hingga Menteri Keuangan Agus Martowardojo.

Malam itu pionir-pionir Godbless bersamapenyanyi rock Nicky Astria menjadi penghibur gelaran tahunan Annual ReportAward 2010 (ARA). Acara ini adalah anugerah atas laporan keuangan terbaik yangdiselenggaran oleh Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Pajak, Bursa EfekIndonesia (BEI), Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuanga (Bpepam-LK), danBank Indonesia.

Selain itu penyokong lain adalah Kementerian BUMN, Komite NasionalKebijakan Governance, dan Ikatan Akuntan Indonesia.

Sebelum Godbless meramu harmoninya dengan keras, kuping penontong lebihdulu dimanjakan oleh akustik Godbless lewat “Panggung Sandiwara” repertoar merdudari Nicky Astria yang tampil diiringi oleh Ian Antono dan Audiensi Band.

Single “Mengapa” yang dipopulerkan penyanyi bernama asli Nicky NastitieKarya Dewi ini menjadi pembuka showNicky pada pentas anugerah laporan keuangan yang digelar pada Rabu 14 Septemberlalu.

Suara khas beraliran slow rockini mengalun selama 3,5 menit lagu itu. Suaranya tak berubah seperti masakeemasannya pada 1990-an meski sudah lama tak tampil. “Terima kasih ya, sayamerasa terhormat tampil di sini, sebetulnya saya grogi nih tampi lagi,”selorohnya setelah bernyanyi.

Sayang di lagu ini, senar drum Audiensi Band kurang ‘menggigit’ tapikelihaian Ian Antono mampu menutupi kekurangan itu. Nicky melanjutkan tembanglawas kedua “Bias Sinar” sebelum Menkeu Agus Martowardojo mengumumkan PT BankTabungan Negara Tbk sebagai Juara Umum ARA 2011.

Pada lagu berdurasi sekitar 6 menit ini, penyanyi asli Bandung itu diiringioleh Didit pada biola dan kembali oleh lentingan gitar Ian Antono.

Akhirnya yang ditungu-tunggu itu datang, tampilnya personil Godblessyang masih tersisa. Ahmad Albar, Ian Antono, dan Dony Fatah. Band ini adalahgrup music rock yang melagenda di Tanah Air pada kurun waktu 1970, 1980, dan1990-an.
Nama-nama besar sempat mengecap karir bersama band ini papan atas ini.Siapa tak kenal gitaris Edane Eet Sjahranie, drummer kenamaan Indonesia GilangRamadhan, dan gitaris dan pencipta lagu melankolis Deddy Dores. Ketiganyapernah mencicipi nge-jam bareng AhmadAlbar dan kawan-kawan.

Saking tak mau ketinggalan, Mohammd Touriq, Kepala Bagian PengembanganKebijakan Pasar Modal Syariah Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan Bapepam-LKbahkan menahan diri untuk keluar. “Entar dulu deh [keluar] katanya sih Godblesstampil lagi nih pas acara bubar,” katanya menggebu-gebu.

Lagu Menanti Kejujuran dan Rumah Kita pun menggema di Ballroom RitzCartlton Pasific Place ini. Suara khas Ahmad Albar, besotan bas Dony Fatah, dancara Ian melentingkan gitarnya terkesan mereka belum habis meski sudah uzur diatas 50 tahun usia mereka.

Di akhir acara Direktur Utama PT Jamsostek Hotbonar Sinaga berkomentar.“Saya terhibur dengan penampilan mereka malam ini,” begitu komentarnya.

Tak kalah dengan Hotbonar, Direktur Utama PT Kliring Penjaminan EfekIndonesia Hoesen mengatakan kalau ada acara-acara yang berkaitan dengan bursasepertinya akan mengundang Godbless lagi. “Enak ya, ini baru band namanya,”katanya.

KPEI, BEI, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebelumnya sempatmengundang band yang sedang popular saat ini, Ungu, dan diva Ruth Sahanaya padaawal Juli lalu dalam Capital Market Award 2011. Tapi respon audiensi ketika itucukup berbeda dengan tampilnya para rocker ini yang ‘melantai’ di panggungbursa ini.

Sayang, gara-gara menyimak lagu Godbless, beberapa kawan wartawan pundengar berat hati melepas incaran yang bakal di ‘doorstop’, yakni Menteri Keuangan Agus Martowardjodo.



Tulisan ini dimuat di Bisnis Indonesia, edisi Sabtu 17 September 2011.
Foto: Endang Muchtar (Bisnis Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Penayangan bulan lalu